Rabu, 12 September 2012

aset negara tumbuh 24,7%

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melansir nilai aset negara er 31 Desember 2011 mencapai Rp. 3.023,44 triliun, dengan kewajiban negara sebesar Rp. 1.947,37 triliun.

Dengan demikian, kekayaan bersih negara mencapai Rp. 1.076,07 triliun. Menteri Keuangan Agus Martowadojo mengungkapkan, nilai aset negara memang mengalami kemajuan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Kenaikan tersebut tidak bisa lepas dari perbaikan inventarisasi baik dari sisi jumlah maupun jenis.

Sebagai informasi, per 31 Desember 2010 aset negara baru mencapai Rp. 2.423,69 triliun dengan kewajiban mencapai Rp. 2.796,08 triliun dan kekayaan bersih negara yang hanya Rp. 627,61 triliun. Per 31 Desember 2006, kekayaannya bersih negara bahkan minus Rp. 110,10 triliun karena aset negara hanya tercatat Rp. 1.219, 96 triliun sementara kewajibannya mencapai Rp. 1.330,06 triliun.

Begitu pula per 31 Desember 2005, dimana kekayaan bersih negara minus RP. 168,92 triliun karena asetnya hanya Rp. 1.173,13 triliun sementara kewajibannya mencapai RP. 1.342,05 triliun. "Aset negara yang perlu diselesaikan statusnya itu banyak, tapi kemajuan yang ada juga sudah banyak. PErlu kerja sama antara kementerian/lembaga (K/L) yang menguasai aset negara dengan KEmenkeu, " tutur Agus Marto dalam konferensei pers Rapat KErja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Laporan Keuangan Tahun 2012, di Kantor Kemenkeu, jakarta, kemarin.

Meski ada kemajuan dalam inventarisasi ataupun penilaian aset, Agus Marto menegaskan, masih banyak aset negara yang masih harus diterbitkan seperti pelabuhan udara, rumah dinas, dan gedung kantor. Mantan Dirut Bank Mandiri ini menambahkan, kerja sama dengan K/L sangat diperlukan dalam inventarisasi terutama untuk memastikan bahwa tanah yang diiventarisasi dalam keadaan bersih serta dalam kendali K/L.

Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Yuniar Yanuar Rasyif mengatakan, pemerintah terus meningkatkan invetarisasi dan penilaian aset negara yang berlum terhitung "Kita sedang melakukan invetarisasi dan penilaian kembali aset jalan dan bendngan-bendungan, " papar Yuniar. Yuniar menegaskan, Kemenkeu menargetkan akan menyelesaikan inventarisasi dan penilaian aset negara pada tahun ini.

Untuk itulah, pemerintah tengah mengiatkan deteksi aset negara untuk kemudian diinventarisasi dan ditaksir nilainya. Bendungan-bendungan, misalnya, masih diiventarisasi oleh DItjen Kekayaan Negara sebelum ditaksir nilainya. maesaroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar